
Sentra batik di kota Solo tak hanya terkenal Kampung Laweyan, kampung batik Kauman juga menjadi sentra batik Solo yang berpengaruh. Terletak diantara pasar Klewer dan Masjid Agung Kratonan suasana kampung ini memiliki beberapa kesamaan dengan kampung Laweyan dari segi arsitektur bangunan. Rumah yang dipakai untuk memproduksi batik dicirikan dengan tembok yang tinggi bergaya Tionghoa. Menurut sejarah, penamaan Kauman ini berasal dari kata ‘kaum’ yang merujuk pada abdi dalem para ulama keraton pada masa itu.
Saat Keraton Kartasura dipindahkan ke Surakarta dan Paku Buwono III memeluk agama islam, maka dibangunlah pada tahun 1757 kompleks masjid agung di sekitar keraton Surakarta untuk berdakwah. Para ulama yang berdakwah di masjid agung diberikan kediaman di sekitar masjid agung. Para abdi dalem bagi ulama itulah yang kemudian dijuluki ‘kaum’ sehingga ‘kauman’ berarti kampung para kaum. Pada awalnya istri-istri para abdi dalem dipekerjakan sebagai pembuat batik untuk dipakai para kerabat keraton. Namun karena perkembangannya begitu pesat maka hasil batik tersebut diperdagangkan bahkan hingga mancanegara. Karena batik yang diproduksi diperuntukkan untuk keluarga keraton maka sudah ada motif baku yang dihasilkan atau lebih tepatnya disebut motif pakem. Motif pakem untuk ageman keluarga keraton cenderung memiliki corak yang gelap. Nasib kamoung batik Kauma menjelang tahun 1970-an sama dengan yang dialami oleh kampung Laweyan. Gempuran produk batik printing membuat produksi batik di kedua sentra batik di kota Solo ini lesu. Namun seiring perkembangan wisata budaya yang membaik produksi batik di kampung Kauman bergeliat kembali dan tidak hanya mengandalkan corak motif pakem. Kini baik motif maupun warna sangat bervariasi.
Kekhasan lain yang dimiliki oleh kampung Kauman yang berbeda dengan Laweyan adalah gang-gang sempit yang terbentuk oleh bangunan-bangunan rumah pengusaha batik disana. Jika di Laweyan jalan masih dapat dijangkau dengan mobil, maka disini wisatawan bisa menyusurinya dengan becak, sepeda motor, sepeda, bahkan berjalan kaki.
Tak lengkap rasanya berkunjung ke kota Solo dan berwisata ke kampung batik tanpa mengetahui sejarah dibalik kedua tempat nan eksotis tersebut. Batik hanyalah selembar kain putih yang diproses dengan serangkaian langkah hingga menghasilkan kain yang bermotif indah dan diperdagangkan hingga ke tangan konsumen dengan membayar sejumlah uang. Namun jika kita mau menengok sebentar sejarah dibalik penciptaan batik dari tempat asalnya maka sejumlah uang itu tak akan pernah ternilai harganya dengan kemegahan dan keluhuran budaya batik ciptaan pada pendahulu. Apabila kamu ingin memesan batik untuk berbagai macam keperluan, kami batiksolo.id (08118605394) menawarkan berbagai macam batik yang bisa kamu pilih untuk keperluan batik kamu. sewa mobil solo